- Keren tanpa Rokok -
Dengan tema
Keren tanpa Rokok saya membuat poster yang menggunakan vektor remaja. Maksud
dari vektor tersebut adalah saya ingin teman-teman saya dan orang-orang
disekitar saya tahu bahaya dari merokok. Dengan tujuan tersebut maka saya
membuat vektor tersebut seperti bercermin. Yang sebelah kiri menjelaskan bahwa
orang tersebut tidak merokok, dapat diketahui dari keterangan-keterangan yang
ada. Salah satu keterangannya adalah mata yang sehat dan bersinar. Itu
merupakan salah satu cara untuk membandingkan antara perokok atau bukan
perokok. Jika orang tersebut merokok maka mata nya terlihat lebih pucat dan
seperti orang ngantuk, selalu terlihat merah. Selain itu Gusi juga bisa menjadi
pacuan sebagai pembanding antara perokok atau tidak. Jika gusi berwarna merah
pucat atau bahkan nyaris merah kehitaman-hitaman maka orang tersebut merokok.
Sebab asap yang di timbulkan dari rokok dapat merusak gusi dan selain itu juga
dapat merubah warna gusi menjadi lebih gelap dari sebelumnya. Merokok selain
dapat merusak sistem otak, paru-paru dan bahkan gangguan lainnya, merokok juga
dapat mengganggu sistem pencernaan. Saya menggunakan vektor gadis remaja karena
tidak dipungkurin sekarang banyak remaja yang merokok, bukan hanya laki-laki
tetapi perempuan pun sudah mulai mencoba-coba rokok. Poster yang saya buat juga
menggunakan typography yang memiliki arti ‘jika anda mencintai anak anda,tetapi
anda merokok didalam rumah berarti anda adalah orang yang bodoh’. Tentu saja
pesan tersebut disampaikan untuk para orangtua yang sering merokok didalam
rumah,bahkan didekat anak-anaknya. Sehingga mereka tau bahaya yang dapat
ditanggung jika mereka merokok didekat anak-anak mereka melalui vektor yang
saya buat. Selain itu dengan tema Keren tanpa Rokok saya juga ingin menunjukkan
kepada remaja-remaja penerus bangsa bahwa rokok itu amat sangat merugika.
Selain menghabiskan uang, mereka juga harus menanggung resiko masadepan. Dampak
yang ditimbulkan rokok tentulah dalam jangka waktu yang panjang. Alangkah
sangat dirugikan mereka jika cita-cita mereka tidak tercapai hanya karena
penyakit yang mereka derita karena rokok. Oleh sebab itu saya menulis ‘Matikan
sekarang atau rokok yang mematikan kita’. Seandainya Hari Anti Tembakau Sedunia
dilaksanakan setiap hari, betapa leganya kita bernapas setiap hari tanpa menghirup
asap rokok. Maka dari itu mari kita wujudkan Indonesia bebas rokok. Kalau bukan
generasi muda yang memulai, siapa lagi? Sebab kita adalah penerus bangsa. J #sadisss:p