“MANAGEMEN KRISIS DAN STRATEGI MARKETING PUBLIC
RELATIONS DALAM PENGEMBALIAN IMAGE
(Studi Kasus Perbaikan Citra Oreo Setelah Kasus
Melamin)”
·
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kasus penggunaan zat-zat kimia yang
terdapat dalam makanan ringan bukan baru pertama kali terjadi. Sebelumnya
pernah terjadi kasus yang sama pada produk makanan Anak Mas, yaitu makanan
ringan yang menggunakan MSG berlebih didalamnya sehingga sangat berpengaruh
pada kesehatan bila dikonsumsi dalam jangka panjang.
Diantara banyak
kasus yang beredar tentang penggunaan zat-zat kimia pada produk makanan, salah
satu produk yang di sebuat adalah oreo.
Oreo adalah makanan ringan yang di
produksi oleh PT. KRAFT, dengan banyak distributor di beberapa negara.
Diantaranya : Singapore Distributor : Kraft Food Singapore, Malaysia Importer :
Kfart Malaysia, Brunei Distributor : Syarikat Perniagaan Malar Setia, Imported
& Distributed by Kraft Food Fhilipina, dan PT. Kraft Food Indonesia
(tertera pada kemasan oreo).
Zat kimia yang terkandung dalam produk
oreo adalah melamin. Melamin (C3H6N6) adalah sebuah zat kimia berbentuk kristal
putih yang digunakan untuk membuat produk plastik, pupuk,bahan perekat,bahan
untuk produk tahan api,polimer dan pembersih. Pada konsentrasi tinggi, zat
kimia ini bisa menyebabkan batu ginjal dan gagal ginjal, khususnya pada
bayi.Ketika dicerna,metabolisme menghasilkan amonia di dalam tubuh yang
menyebabkan kegagalan ginjal.
·
PEMBAHASAN DAN
ANALISIS
A. TENTANG PT. KRAFT FOODS INDONESIA
Kraft Foods (dinamakan sesuai nama
pendirinya, yaitu James Lewis Kraft) merupakan perusahaan produsen makanan
terbesar ke-2 di dunia (setelah Nestlé). Kraft terdaftar di Bursa Saham New
York. Pada tahun 1988, Altria Group (ketika itu masih bernama Philip Morris)
mengakuisisi Kraft senilai 12,9 miliar USD. Pada tahun 2000, Altria Group
mengakuisisi produsen biskuit Nabisco dan menggabungnya (merger) dengan Kraft
(dimana Kraft kemudian menjadi Flagship).
Oreo adalah nama dagang dari sejenis
biskuit yang diproduksi oleh Nabisco, pertama kali pada 1912. Terdiri dari dua
wafer coklat dengan krim putih di tengahnya. Salah satu cara populer untuk
memakan Oreo adalah dengan mencelupkannya ke dalam susu. Selain itu Oreo juga
digunakan untuk bahan baku untuk makanan lain, misalnya milkshake, dan es krim.
Di Indonesia, Oreo diproduksi oleh PT. Kraft Indonesia atau Kraft Foods
Indonesia.
PT Kraft Food Indonesia,
sepanjang tahun lalu mencatatkan penjualan biskuit Oreo sebanyak 30 juta per
bulan atau 360 juta biskuit per tahun. Penjualan oreo di Indonesia
mengkontribusi 0,14% dari total penjualan oreo seluruh dunia. Sepanjang tahun
2011, penjualan oreo di 100 negara dunia mencapai 362 miliar pieces dengan
rata-rata penjualan per hari sebanyak 70 juta pieces per hari.
Pabrik oreo berlokasi di daerah
Cikarang yang merupakan pabrik yang khusus memproduksi Oreo. Pabrik ini mampu
memproduksi biscuit Oreo sekitar 45.000 ton/ tahun dan juga pabrik ini pun
memiliki sertifikat ISO, yang terdiri Plant certified untuk ISO 9001 (Kualitas
Produksi), ISO 14001/ OHSAS 18001 (Standard Kemanan Pabrik) dan ISO 22000
(Standard Kemanan Makanan). Serta pabrik ini menghasilkan bisukuit Oreo tidak
hanya untuk dalam negeri namun hasil produk Oreo ini juga diekspor ke 26 negara
lainnya. Oreo merupakan salah satu sandwich biscuit terkenal lainnya, yang
memiliki trademarke twist, lick and dunk (diputar, dijilat dan dicelupin).
Serta produk Oreo ini juga diproduksi untuk bahan makanan lainnya.
Berdasarkan pernyataan dari Kim McMiller,
selaku Associate Director of Consumer Relations, dua tahap proses digunakan
dalam pembuatan biskuit Oreo. Adonan dasar Oreo dibentuk menjadi bentuk biskuit
yang bulat dengan menggunakan mesin cetakan roti yang berputar yang kemudian
masuk ke dalam oven. Sebagian besar produksi Oreo dikerjakan di pabrik Kraft
ataupun Nabisco di Richmond, Virginia. Biskuit Oreo untuk pasar Asia diproduksi
di Indonesia dan Cina. Sedangkan biskuit Oreo untuk pasar Eropa diproduksi di
Spanyol.
Bahan baku utama produksi Oreo adalah
susu, dimana produksi Oreo di Indonesia sebagian besar bahan bakunya dipasok
dari dalam negeri. Meskipun 10% dari bahan baku (susu) Oreo tersebut diperoleh
dari luar negeri atau impor, namun tetap dalam lisensi Nabisco.
Visi – Misi PT. KRAFT
FOODS INDONESIA :
a)
Visi dari Kraft Foods sangat sederhana yaitu membantu
orang-orang di seluruh dunia dengan makanan dan kehidupan yang lebih baik
(Helping people around the World Eat and Live Better).
Dari awal yang sederhana selama bertahun
tahun Kraft telah menjadi perusahaan makanan dan minuman terkemuka di dunia,
Visi dari Kraft berusaha memandu segala hal yang dikerjakan masyarakat dunia
dengan produk-produk yang dikeluarkan.
b)
Misi dari Kraft yaitu dengan mengeluarkan produk yang
dapat dipercaya oleh masyarakat (The Brands You
Know and Trust).
Struktur
Organisasi Kraft Food Indonesia
Keterangan Gambar:
1. General Manager : Mengelola dan
mempertahankan kelangsungan agar tercapainya suatu tujuan atau visi
2. Sales Director : Bertanggung jawab
dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi sistem kerja sales
pada dealers dan grosir, inventory stock, serta strategi marketing yang akurat
dan efektif untuk mencapai target sales perusahaan
3. HR Director : Bertanggung jawab dalam
mengawasi kinerja, kualitas dari sumber daya manusia.
4.
Marketing Director : Bertanggung jawab guna meningkatkan citra baik
perusahaan
5.
Country Manager ABM : Mengkoordinasi dan memimpin pelaksanaan
Teknis
operasional terhadap lokasi yang dibawahinya.
6.
Operation Director : Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan di
lapangan serta Memotivasi pelaksana agar
mampu bekerja dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi.
7.
R&D Director : Bertanggung jawab dalam melakukan berbagai penelitian, pengembangan
dan inovasi produk yang telah ada agar sesuai dengan keinginan pasar, bahkan
jika perlu mengeluarkan produk baru demi terciptanya suatu peluang.
8.
Legal Counsel : Bertugas untuk menyusun dan memeriksa perjanjian yang akan/telah
ditandatangani oleh Perusahaan 60
9.
Consumer Insight Country Manager : Mengkoordinir pelaksanaan
dilapangan
dalam menjelaskan produk terhadap klien atau customer.
Segmenting-Targetting-Positioning
(STP)
Segmenting
Segmentasi pasar adalah
proses pemilahan atau pembagian pasar ke dalam beberapa kelompok pelanggan (
sub-market ) yang memiliki karakteristik sama dalam kebutuhan dan sikap, dan
diharapkan akan memberikan respon yang sama terhadap penawaran yang
disampaikan. Dengan melakukan segmentasi pasar produsen akan lebih tepat dalam
mengarahkan program pemasarannya secara lebih efektif. Produk oreo melakukan
strategi diferensiasi kemasan sebagai metode penerapan market segmentation.
Biscuit oreo mengeluarkan produk dengan kemasan yang berlabel harga Rp. 1000,00
Rp. Sehingga distribusi produk oreo dapat menembus warung-warung kecil, tidak
hanya di toko atau swalayan. Dengan demikian, produk oreo dapat disalurkan ke
berbagai segmentasi pasar baik bagi pasar kalangan menengah maupun menengah ke
bawah.
Targeting
Dalam melakukan pemasaran
kita juga harus menentukan target produk yang akan kita pasarkan. Dalam hal ini
produk oreo memilih target pasar konsumen dengan latar belakang keluarga yang
bahagia. Hal ini dilakukan agar setiap orang dari berbagai tingkat ekonomi
dapat menikmati produk yang enak, serta berkualitas. Dengan target pasar yang
demikian, diharapkan produk Oreo dapat menjadi pilihan dari semua orang yang
ingin menikmati biscuit yang berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau.
Positioning
Dalam pemasaran,
positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau
identitas di benak konsumen untuk produk, merek atau lembaga tertentu.
Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk
lain. Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan ujian yang
berat bagi seorang marketer. Keberhasilan satu positioning biasanya berakar
pada berapa lama produk tersebut mempunyai keunggulan bersaing. Beberapa hal
mendasar dalam membangun strategi positioning satu produk antara lain:
positioning pada fitur spesifikasi produk, positioning pada spesifikasi
penggunaan produk, positioning pada frekuensi penggunaan produk, positioning
pada alasan mengapa memilih produk tersebut dibanding pesaing, positioning melawan
produk pesaing, positioning dengan melakukan pemisahan kelas produk, dan
positioning dengan menggunakan simbol budaya/kultur.
PT kraft Food sebagai pemilik brand market produk Oreo
melakukan strategi positioning
produknya sebagai berikut:
1. Oreo mengkomunikasikan kepada
masyarakat bahwa produk yang di buatnya berdasarkan standar mutu yang sangat
ketat, diolah dengan bahan pilihan sehingga biscuit oreo merupakan biscuit yang
berkualitas dan menyehatkan bagi keluarga.
2. Oreo senantiasa menjaga agar
komunikasi pemasaran mereka tetap konsisten, hal ini dilakukan dengan cara
melakukan iklan secara berkala di media massa.
3. Brand oreo terus menjaga kepribadian
produknya nya sebagai biskuit anak yang menyehatkan dan menyenangkan.
Corporate
Color
Logo Kraft Foods sejak bulan Oktober
2012
P.T. Kraft Foods
Company Indonesia beroperasi sebagai anak perusahaan dari Mondelēz
International, Inc. Pada tanggal 1 Juli 2013, Kraft Foods Group Indonesia
diluncurkan kembali dengan logo perusahaan baru untuk menghidupkan kembali
Kraft Foods Indonesia sebelumnya yang kini sudah menjadi Mondelēz Indonesia.
Kini Kraft Foods Group Indonesia (disebut juga Kraft Foods baru) masuk ke
bisnis keju dan produk mengandung susu, sedangkan Mondelēz Indonesia masuk ke
bisnis biskuit, coklat dan makanan ringan.
B.
ANALISIS MASALAH
Sejak kasus produk susu buatan
china yang menewaskan 4 orang anak dan 54.000 penyakit lainnya terungkap,
pemerintah mulai mengadakan peninjauan langsung kepada pasar-pasar dan
supermarket untuk memeriksa produk-produk apa saja yang mengandung susu china.
Kekhawatiran pun semakin meluas ketika diketahui susu import china ini
digunakan untuk membuat yoghurt, permen, coklat dan makanan ringan lainnya (www.googel.com/bakohumas)
Oreo adalah salah satu produk
makanan ringan yang dikabarkan mengandung susu china atau melamin. Melamin
(C3H6N6) adalah sebuah zat kimia berbentuk kristal putih yang digunakan untuk
membuat produk plastik, pupuk,bahan perekat,bahan untuk produk tahan
api,polimer dan pembersih. Pada konsentrasi tinggi, zat kimia ini bisa
menyebabkan batu ginjal dan gagal ginjal, khususnya pada bayi. Ketika
dicerna,metabolisme menghasilkan amonia di dalam tubuh yang menyebabkan
kegagalan ginjal. Melamin dalam produk oreo digunakan sebagai pengkilat biskuit
coklat dan pemutih pada cream rasa yang terdapat di lapisan tengah biskuit.
Setelah BPOM melakukan tinjuan
langsung pada pasar dan supermarket maka tidak lama seluruh produk oreo
langsung dicabut dari peredaran, karena dianggap tidak sesuai dengan kandungan
makanan yang semstinya dan terdapat zat kimia yang dapat berdampak buruk pada
tubuh apabla di konsumsi pada waktu yang lama. Hal tersebut yang membuat oreo
ditarik dari pasar. Akhirnya oreo mengalami kerugian yang sangat besar. Krisis
kepercayaan dan kerugian secara materiil dan immateriil.
KRISIS
KEPERCAYAAN TERHADAP PRODUK OREO
Dengan adanya kasus tersebut
maka oreo benar-benar dalam posisi yang sangat sulit. Oreo mengalami krisis kepercayaan
yaitu, kondisi dimana publik sudah tidak lagi percaya dan mau menggunakan lagi
produk oreo tersebut. Krisis inilah yang paling parah bagi sejarah perusahaan
karena apabila publik sudah tidak percaya lagi pada produk tersebut maka akan
berdampak besar bagi kelanjutan perusahaan.
Karena hal ini menyebar lewat
media massa, maka pihak Public Relations PT.KRAFT harusnya langsung
menetralisir rumor tersebut. Dengan cara menjelaskan tentang keberadaan produk
oreo. Karena oreo berasal dari berbagai macam distributor di berbagai negara,
maka seorang PR oreo harus menginformasikan bahwa produk oreo yang disinyalir
terdapat kandungan melamin atau susu import china adalah produk oreo bukan
berasal dari distributor PT.KRAFT Indonesia, melainkan dari distributor asing
yang lain. Sehingga publik akan memikir ulang apabila akan mengkonsumsi oreo.
Cara untuk melihat apakah oreo tersebut buatan distributor asing atau buatan
indonesia yaitu dengan cara melihat kode produksi yang tertera pada no BPOM.
Kode MD untuk semua produk buatan indonesia dan kode ML untuk produk buatan
asing.(www.TEMPOinteraktif.com)
PR Oreo juga harus memberi
penjalasan kepada media dengan cara mengadakan konferensi pers melalui media,
hal ini bertujuan agar publik tidak merasa di tipu oleh berita yang beredar,
karena publik pun butuh penjelasan. Kemudian cara PR oreo yang berusaha
membangun kembali image yang hancur melalui iklan tergolong cukup baik sebagai
langkah cepat untuk menetralisir masalah yang sedang terjadi. Dalam iklan
tersebut diperlihatkan bagaimana cara pembutan oreo serta lebih ditonjolkan
pada ke-higienisan produknya. Dengan memakai Ferdi Hasan sebagai Brand Imagenya
diharapkan oreo mampu mengembalikan image seperi dulu lagi. Iklan oreo yang
ditampilkan diharapkan agar publik mengetahui proses pembuatan oreo, dengan
kebersihannya dan penggunaan mesin yang modern sehingga tidak mungkin apabila
terdapat zat kimia pada produk tersebut. Pesan itulah yang ingin disampaikan
oleh PR oreo kepada publik. Di akhir iklan terdapat logo I love Indonesia
dimaksudkan agar publik lebih mengutamakan produk buatan indonesia daripada
produk buatan asing, meskipun sama-sama oreonya. Karena yang disinyalir
terdapat susu china atau melamin adalah terdapat pada oreo buatan distributor
asing. (www.kompas.com)
Setelah cara-cara aman
dilakukan untuk selanjutnya perlu diadakan promo atau iklan tambahan yang
berfungsi sebagai pengingat terhadap produk oreo. Agar publik senantiasa
mengingat oreo dan dengan demikian kepercayaan publik secara perlahan kembali
normal. Pihak PR juga harus selalu melakukan controling system kepada produk
yang akan dipasarkan, sehingga untuk kemudian tidak akan ada lagi kasus seperti
ini.
KERUGIAN YANG
DISEBABKAN ADANYA KRISIS KEPERCAYAAN
Karena adanya krisis
kepercayaan membuat perusahaan merugi. Kerugian yang diterima bukan hanya
berupa kerugian materiil tetapi juga kerugian immateriil. Kerugian materiil
berupa kerugian yang diterima kare produknya di laku dipasaran. Akhirnya
pemasukan berkurang, omset menipis dan laba pun sedikit. Inilah yang dinamakan
kerugian materiil yaitu kerugian yang berhubungan dengan uang.
Kerugian immateriil yang
diterima yaitu hilangnya kepercayaan konsumen terhadap produk yang di pasarkan.
Kerugian ini bisa berupa nama baik. Antara kerugian materiil dan immateriil
sangat berhubungan karena keduanya mempengaruhi kelangsungan perusahaan.
Untuk
meminim kerugian yang terjadi, maka penanganan utama diawal sangat
diperhatikan. PR diharapkan untuk selalu peka terhadap keadaan yang terjadi
baik di publik internal maupun di publik eksternal. Apabila langkah-langkah
penanggulangan terhadap krisis telah dilakukan maka, untuk selanjutnya PR perlu
menjaga hubungan baik antara pihak internal dan eksternal dengan harapan kasus
seperti ini tidak akan terulang lagi.
FUNGSI
DAN TUGAS HUMAS DALAM KASUS PT. KRAFT DENGAN PRODUK OREO
1.
Pengumpulan data
Humas harus terjun ke lapangan untuk mencari kebenaran yang
sejelas-jelasnya dan mendeskripsikan permasalahan di lapangan dengan menelusuri
dokumen-dokumen produksi Oreo secara historis dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada stakeholder internal terkaitseperti:
a.
Apakah memang benar produk tersebut mengandung melamin?
b.
Seberapa besar kadar melamin dalam tiap biskuit Oreo?
c.
Seberapa besar efek kadar melamin yang diakibatkan kepada
konsumen?
d.
Siapa penanggung jawab penggunaan melamin dalam komposisi
pembuatan oreo?
2.
Defenisi
permasalahan
Setelah melakukan observasi dilapangan Humas harus menjelaskan pokok-pokok permasalahan dalam proses ini humas harus
memetakan masalah, apakah itu kesalahan dari pihak laboratorium PT Kraft, Kepala
Produksi PT Kraft ataupun divisi lainnya sehingga dapat ditemukan akar masalah
sehingga dalam e4aluasi dapat dicari solusi terbaik dari produk oreo tersebut.
3.
Perencanaan dan Program
Dalam tahapan ini Humas harus memiliki rencana kedepan dan program
kelanjutan untuk kembali meraih kepercayaan masyarakat untuk itu Humas harus
mampu membentuk opini publik sehingga citra baik Oreo sebagai Produk Kraft dapat
kembali beredar di masyarakat. Humas harus memiliki ide-ide cemerlang beberapa
pilihan yang dapat dilakukan humas adalah:
ü Strategi Marketing
Dalam strategi marketing promosi dapat dilakukan dengan maksud menjelaskan
bahwasanya Oreo tidak mengandung melamin seperti iklan yang menerangkan bahwa
PT kraft memproduksi Oreo dengan tekhnik yang modern, mengutamakan kualitas, menjunjung
undang-undang kesehatan pangan dan
terbuat dari bahan-bahan yang kaya akan manfaat dan gi(i yang baik atau dengan strategi marketing lainnya
baik menggunakan embel-embel “Produk Indonesia dijamin Halal atau yang
lainnya.”
ü Press Release
Jika dibutuhkan PT Kraft dapat melaksanakan Press Konference ataupun
diskusi santai bermitra ataupun bersinergi dengan stakeholder pengaas makanan yaitu: POM , Kemenkes, Media dan Stakeholder
lainnya untuk menjelaskan produk OREO untuk mendapatkan nilai PT Kraft sebagai perusahaan yang Terbuka dan bertanggung jawab
pada kesehatan masyarakat Indonesia.
4.
Aksi dan Komunikasi
Humas sepatutnya menjalankan perencanaan dan program kedepan yang telah
didiskusikan dengan petinggi petinggi PT. Kraft lainnya untuk diimplementasikan
di lapangan sehingga proses penjualan produk Oreo selanjutnya dapat tetap
berjalan di masyarakat. Pada proses Aksi dan Komunikasi seorang Humas harus
menjalankannya dengan sebaik baiknya karena pada proses inilah Humas berhadapan
langsung dengan pasar konsumen.
5.
Evaluasi
Evaluasi adalah proses perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan
citra dan penjualan Oreo kedepannya.
;4aluasi harus diterapkan ke tiap-tiap bagian dalam perusahaan. Dalam kasus Oreo PT Kraft harus
mampu memperbaiki produksi Oreo maupun produk-produk lainnya dengan mengganti
komposisi ataupun bahan pokok atau teknik yang terbaik guna memperoleh biskuit
Oreo yang baik dengan tidak melanggar Undang Undang Pangan.
STRATEGI
PEMASARAN YANG DILAKUKAN PT KRAFT FOODS COMPANY ANTARA LAIN:
1.
Rewire the Organitation Growth
PT Kraft Foods Company berusaha
menguatkan pola pikir kejujuran, keberanian dan tindakan dalam perusahaan.
Kraft Foods Company berusaha menyeimbangkan antara pengambilan keputusan serentak dalam
melakukan bisnisnya, karena kraft berusaha menjadi yang terdekat dengan
konsumen mereka.
2.
Reframe our Categories
PT Kraft Foods Company membuat
produk-produk perusahaan mereka lebih relevan kepada konsumen dengan cara
melihat tren yang sedang terjadi di kalangan komsumen sehingga dapat menjadi
kunci yang dapat memberikan dampak yang besar
bagi perusahaan. Sebagai contohnya Oreo di Indonesia membuat beberapa
varian rasa, memberikan kemasan yang beda terhadap produk oreo.
3. Exploit our sale capabilities
PT Kraft Foods Company mempunyai
salah satu tenaga penjualan terkuat di dunia dan yang terbesar di dunia dan
yang terbesar di industri makanan. Kraft Foods sekarang telah memperluas
jaringan penyebaran produk mereka ke berbagai negara berkembang yang dapat menciptakan permintaan
terhadap produk dari Kraft Foods dengan cepat. Sebagai contohnya adalah pasar
Oreo di Cina yang mengalami peningkatan
yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena di awal kemunculan oreo di
Cina pihak Kraft Foods mengumpulkan 6000 pelajar untuk di jadikan brand
ambassador dari Kraft. Pelajar yang dijadikan brand ambassador bertugas untuk
mempromosikan produk oreo kepada orang yang mereka temui. Cara ini sangat
efektif karena setelah beberapa tahun berjalan oreo menjadi produk yang sangat
digemari oleh masyarakat Cina.
4.
Drive Down Costs without Compromising Quality
PT Kraft Foods Company mengawasi
dan memelihara biaya-biaya produksi secara efisien tanpa mengurangi mutu produk
yang dihasilkan. Salah satu caranya yaitu dengan membuat pabrik-pabrik baru
termasuk pabrik biskuit Oreo di negara-negara
berkembang yang dimana bahan baku dan tenaga kerjanya lebih murah.
PEMBAHASAN KASUS BERDASARKAN TEORI DDPR
Definisi Public Relations
Salahsatu
penentuan untuk definisi public relations secara umum dibebankan ke Foundation
for Public Relations Research and Education, tahun 1975. Sebanayk 65 ahli
public relations berpartisipasi dalam studi tersebut,menganalisis 472 definisi
yang berbeda, dan menyimpulkan definisi public relations dengan 88 kata-kata
berikut,
“Public relations is a distinctive
management function which helps establish and maintain mutual lines of
communications, understanding, acceptance, and cooperation between an
organization and its publics; involve the management of problems or issues;
helps management to keep informed on and responsive to public opinion; defines
and emphasizes the responbility of management to serve the public interest;
helps management to abreast of and effectively utilize change, serving as an
early warning system to help anticipate trends; and uses research and sound and
ethical communication techniques as it principal tools”.
Berdasarkan definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa public relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang
menjadi jembatan antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya. Public
relations membantu sebuah perusahaan, oganisasi, badan atau institusi agar
publik mau bekerja sama dengan baik.
Peran
dan Fungsi Public Relations
Peran PRs PT. Kraft Food Indonesia
adalah :
1. Penasehat Ahli ( Expert Prescriber ).
Seorang praktisi Public Relations yang
berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi
dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya.
2. Fasilitator
Komunikasi ( Communication Fasilitator ).
Dalam hal ini, praktisi Public Relations
bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen
dalam hal mendengar apa yang diinginnkan dan diharapkan oleh publiknya
3. Fasilitator
Proses Pemecahan Masalah ( Problem
Solving Process Fasilitator ).
Peranan praktisi Public Relations dalam
pemecahan masalah persoalan Public Relations ini merupakan bagian dari tim
manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai
penasihat ( adviser ) hingga mengambil rindakan eksekusi (keputusan) dalam
mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan
profesional.
Ruang Lingkup PRs
a.
Investor Relations
b.
Media Relations
Karena hal ini menyebar lewat media
massa, maka pihak hal-hal yang harus dilakukan oleh Public Relations PT. KRAFT
adalah memainkan perannya melaui Media Relation.
1. Statement Melalui Media
Membuat pernyataan untuk menepis rumor
yang tidak sedap, dengan cara menjelaskan tentang keberadaan produk oreo.
Karena oreo berasal dari berbagai macam distributor di berbagai negara, maka
seorang PR oreo harus menginformasikan bahwa produk oreo yang disinyalir
terdapat kandungan melamin atau susu import china adalah produk oreo bukan
berasal dari distributor PT.KRAFT Indonesia, melainkan dari distributor asing
yang lain. Sehingga publik akan memikir ulang apabila akan mengkonsumsi oreo.
Cara untuk melihat apakah oreo tersebut buatan distributor asing atau buatan
indonesia yaitu dengan cara melihat kode produksi yang tertera pada no BPOM.
Kode MD untuk semua produk buatan indonesia dan kode ML untuk produk buatan
asing.
2.
Mengadakan Konferensi Pers
PR Oreo harus memberi penjalasan kepada
media dengan cara mengadakan konferensi pers melalui media, hal ini bertujuan
agar publik tidak merasa di tipu oleh berita yang beredar, karena publik pun
butuh penjelasan. Kemudian cara PR oreo yang berusaha membangun kembali image
yang hancur melalui iklan tergolong cukup baik sebagai langkah cepat untuk
menetralisir masalah yang sedang terjadi.
3. Memainkan Advertising
Setelah cara-cara aman dilakukan untuk
selanjutnya perlu diadakan promo atau iklan tambahan yang berfungsi sebagai
pengingat terhadap produk oreo. Agar publik senantiasa mengingat oreo dan
dengan demikian kepercayaan publik secara perlahan kembali normal, agar bisa
membangun kembali image yang hancur melalui iklan merupakan langkah cepat untuk
menetralisir masalah yang sedang terjadi.
Pesan iklan yang disampaikan bisa berupa
cara pembuatan OREO yang di produksi secara higienis diharapkan agar publik
mengetahui proses pembuatan OREO, dengan kebersihannya dan penggunaan mesin
yang modern sehingga tidak mungkin apabila terdapat zat kimia pada produk
tersebut. Pesan itulah yang ingin disampaikan oleh PR oreo kepada publik.
4. Controlling System
Pihak PUBLIC RELATION harus selalu
melakukan controling system kepada produk yang akan dipasarkan, sehingga untuk
kemudian tidak akan ada lagi kasus seperti ini. Pada tahap ini seorang PR harus
benar-benar jeli dalam penerimaan sinyal-sinyal yang menimbulkan efek yang
tidak baik terhadap suatu perusahaan di kemudian hari.
Empat hal yang prinsip dari tujuan Public Relations yaitu :
1. Menciptakan citra yang baik
2. Memelihara citra yang baik
3. Meningkatkan citra yang baik
4. Memperbaiki citra jika citra
organisasi kita
menurun/rusak.(Yulianita,1999:43)
Pada kasus ini Public Relations PT.
KRAFT Foods Indonesia bertugas untuk “Manajemen
Krisis dan Memperbaiki Citra” perusahaannya.
Proses Transfer Humas yang dihadapi PT. KRAFT Foods Indonesia adalah
:
1.
Prasangka (prejudice) yaitu adanya prasangka
negatif dari publik terhadap suatu organisasi atau tuduhan-tuduhan tertentu
terhadap suatu organisasi. Keadaan ini harus diubah menjadi acceptance.
2.
Simpati (sympaty) yaitu
suatu pernyataan yang dikemukakan publik terhadap suatu organisasi tentang
adanya rasa senang terhadap suatu organisasi, memperhatikan suatu organisasi,
atau adanya kesediaan membantu dan mendukung organisasi.
3.
Penerimaan (acceptance)
yaitu publik menerima kehadiran suatu organisasi tanpa mempunyai prasangka
negatif, mengakui akan eksistensi suatu organisasi bahwa organisasi itu adalah
bagus.
·
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Karena konsumen
oreo adalah mayoritas anak kecil, maka hendaknya diperhatikan bahan
pembuatannya sehingga tidak merusak sistem jaringan tubuh apabila dikonsumsi
dalam waktu yang lama. Public Relations perusahaan hendaknya selalu menjaga
komunikasi antara publik internal dan publik eksternal sehingga bisa
mengidentifikasi gejala-gejala krisis yang akan timbul, sehingga apabila
terjadi kasus tersebut tidak akan terdengar oleh media dan tidak merusak citra
atau image perusahaan. Karena apabila image perusahaan sudah jelek di mata
publik, maka butuh waktu yang lama untuk mengembalikan kepercayaan tersebut.
B. SARAN
Dengan adanya
masalah yang timbul, diharapkan masyarakat lebih selektif lagi dalam mengambil
keputusan.
1. Jangan mudah percaya oleh iklan yang
bersifat persuasif.
2. Hendaknya membaca komposisi pada produk yang
akan dibeli, khususnya produk makanan, apakah sudah sesuai dengan nilai takaran
gizi yang berlaku atau belum.
3. Apabila ada yang kurang jelas pada kemasan
produk, maka jangan ragu untuk menanyakan pada layanan konsumen bebas pulsa
yang disediakan oleh produsen produk tersebut.
·
DAFTAR PUSTAKA
Jefkins, Frank. 2002. Public Relations. PT. Gelora Aksara
Pratama.
Nova, Firsan. 2011. Crisis Public Relations. Jakarta: PT.
Raja Grafindo.
Rachmadi, F. 1996. Public Relations
dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ruslan, Rosady. 2002. Manajemen Humas
& Komunikasi Konsepsi & Aplikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Sumber lain:
http://www.kraftfoodscompany.com/home http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi4327496874341.pdf
https://www.scribd.com/doc/227863114/Tugas-Mata-Kuliah-Pemasaran
http://library.umn.ac.id/eprints/164/2/patrisia%20wikan-bab1-wm.pdf
--
Nuryani Meilan Ambarwati
Tugas DDPR Semester 3