Minggu, 12 Maret 2017

Serunyaaa jadi Surveyor Wisata!!:D



(foto saya mengunjungi beberapa daya tarik wisata di Yogyakarta)

--

     Di tahun 2016, Saya menjadi salah satu surveyor Dinas Pariwisata Yogyakarta. Kok bisa? Ya bisa, Awalnya saya mendapat tawaran di grup salah satu organisasi external saya, yaitu PMY. Nah ternyata cuma beberapa kuota yang disediakan, beruntunglah saya menjadi salah satu pengisi kuota tersebut.

Awal cerita, saya tidak tahu survey apa yang bakal saya jalani. Saat itu kami diminta datang ke salah satu tempat pelatihan, yaitu Jogja Tourism Training Centre.

Singkat cerita, Kami diberitahu bahwa survey ini adalah untuk Dinas Pariwisata DIY yang sedang melakukan penataan kembali daya tarik wisata agar bisa dikelola dengan baik dan akan dimuat disalah satu website pariwisata Yogyakarta.

Daerah Istimewa Yogyakarta dibagi menjadi beberapa Kabupaten, Yaitu Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul.

Ternyata dari 5 Kabupaten tersebut bila ditotal terdapat lebih dari 150 daya tarik wisata. Entah itu daya tarik wisata yang sudah terkenal, yang masih tahap pengelolaan, bahkan beberapa ada yang baru didirikan dan diresmikan. Saya dan teman-teman diberi jatah kurang lebih 5-6 daya tarik wisata per Kabupaten tergantung dari Jumlah daya tarik wisatanya. Gunung Kidul lah pemegang daya tarik wisata terbanyak, yang jumlahnya melebihi 30 tempat didominasi oleh wisata pantai.


Di Mulai dari Kulon Progo, saya akan bercerita tentang DTW yang dikunjungi:


Kalibiru
Kalibiru merupakan kawasan hutan yang dikelola masyarakat sekitar dan dijadikan obyek wisata alam. Hutan wisata ini berada di perbukitan Menoreh, tepatnya di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Tempat wisata ini menjadi primadona karena keindahan eksotisme alamnya.
Di Wisata Alam Kalibiru, wisatawan bisa menikmati pondok wisata, joglo (ruang pertemuan), menara pandang di atas pohon, jalur trekking, dan lintasan flying fox. Saat ini, ada salah satu fasilitas yang tengah menjadi primadona, yakni menara pandang di atas pohon atau disebut juga dengan spot untuk berfoto, yang terdiri atas spot foto 1, spot foto 2, spot foto 3. Dimana masing-masing spot tersebut memiliki ketinggian berbeda, dan view nya pun berbeda-beda.
Dari tempat ini, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan perbukitan Menoreh yang hijau, panorama Waduk Sermo, serta indahnya Gunung Kukusan dan Gunung Ijo. Selain itu, hijaunya hutan dan hamparan bukit yang luas, indah dan memesona pun sangat mudah dilihat.


CANTING MAS PUNCAK DIPOWONO
(pemandangan dari spot foto 1)
Canting Mas “Puncak Dipowono” merupakan wisata alam yang tergabung dalam Kawasan Wisata Terpadu Hutan Kemasyarakatan (HKm) Kulon Progo dan dikelola oleh beberapa kelompok. Status kawasannya berupa Hutan Lindung (HL) sehingga pengelolaan yang dilakukan bersifat terbatas. Puncak Dipowono memang masih dalam tahap pengembangan. Namun para wisatawan tidak perlu khawatir karena beberapa fasilitas wajib seperti lokasi parkir, toilet, warung makan, dan kantor informasi sudah ada dan berfungsi dengan baik.

(pemandangan dari spot foto 2)
Sesampainya di Puncak Dipowono, para pengunjung akan disuguhkan pemandangan alami dari ketinggian yang hampir mirip dengan suasana Kalibiru. Seperti halnya Kalibiru, obyek wisata Puncak Dipowono ini juga menawarkan spot foto di atas pohon pinus yang tidak kalah menarik. Meskipun belum seramai Kalibiru, namun lokasinya berdekatan membuat wisata ini menjadi salah satu recommended untuk dikunjungi setelah ke Kalibiru.
            Pagi dan Sore merupakan waktu terbaik untuk berkunjung. Selain sejuk dan tidak terlalu panas, pengunjung dapat menikmati sunrise dan sunset yang cukup indah.


 WADUK SERMO
(foto diambil dari dermaga)
            Waduk Sermo memiliki keindahan yang luar biasa, di keliling oleh Bukit Menoreh dengan suasana alami dan didukung dengan udara pegunungan yang sejuk. Wisatawan dapat menikmati panorama waduk dengan berkeliling menggunakan perahu wisata atau melewati jalan lingkar aspal sepanjang 21 km. Wisatawan dapat menikmati suasana Waduk Sermo melalui gardu pandang yang disediakan.
            Selain sebagai daya tarik wisata pemandangan, Waduk Sermo juga merupakan tempat yang menyenangkan bagi penggemar memancing. Banyak ragam ikan yang ada di Waduk Sermo, mulai tawas sampai ikan nila semua ada.

(perahu wisata untuk berkeliling Waduk Sermo)



BUKIT PETHU
Obyek wisata Waduk Sermo yang dikelilingi perbukitan hijau memang menyuguhkan panorama yang indah dan menarik. Jika selama ini menikmati Waduk Sermo melalui gardu pandang yang ada di Spot Kali Biru, sekarang para wisatawan dapat lebih dekat menikmati Waduk Sermo dari Spot Bukit Pethu. Spot ini memang mirip dengan spot yang ada di Kalibiru dengan mengambil background Waduk Sermo.
Spot foto Bukit Pethu terus dikembangkan oleh kelompok warga masyarakat setempat. Namun untuk Rumah Pohon sudah dapat digunakan untuk berfoto selfie. Nuansa asri begitu terasa saat mengunjungi spot Bukit Pethu dengan latar belakang kolam waduk serta bukit yang mengelilingi, apalagi tempat ini juga tak terlalu ramai.


Pantai Gesing
Gunung kidul merupakan kawasan yang kaya akan pesona alamnya. Pantai yang berjejer dari timur ke barat menjadikan Gunung kidul sebagai destinasi wisata yang patut untuk dikunjungi. Pantai Gesing yang ada di sisi barat Gunung kidul memiliki keindahan yang tak kalah dengan yang lain. Pantai ini tidak seramai pantai-pantai lainnya di Gunungkidul karena daerahnya terpencil. Pantai Gesing memiliki pasir putih dan ombak yang kecil sehingga cocok untuk wisata keluarga dan bermain air.
            Selain melihat pemandangan pantai, anda juga bisa mampir ke warung-warung makan ikan di sekitar pantai ini. Untuk harganya lumayan miring kok.



Pantai Kesirat
Satu lagi pantai yang tersembunyi yang ada di Gunung Kidul, namanya Pantai Kesirat. Di pantai ini, Anda tidak akan menemukan hamparan pasir pantai yang langsung bersentuhan dengan air laut karena Pantai Kesirat merupakan pantai yang bertebing. Barisan tebing di kawasan pantai ini berwarna hijau segar. Dari atas tebing, Anda bisa menyaksikan keindahan alam yang mempesona.
            Pantai kesirat merupakan surga bagi para pemancing atau nelayan di kawasan ini. Hampir sama seperti Pantai Pok Tunggal yang mempunyai sebuah pohon sebagai ikonnya, Pantai Kesirat juga mempunyai satu pohon abadi yang disebut Pohon Gebangkoro. Dari sini Anda akan mendapatkan sunrise maupun sunset yang sempurna.


 Pantai Bekah
Berbicara tentang destinasi wisata pantai di Gunung Kidul memang tak akan pernah berujung. Jika Anda mencari sesuatu yang berbeda untuk wisata pantai mungkin Pantai Bekah bisa menjadi solusinya. Pantai Bekah berhasil mencuri perhatian para wisatawan karena keunikannya yang jarang bisa ditemui di pantai-pantai lain di Gunung Kidul.
            Di pantai ini, berjejer jajaran tebing karang yang memanjang. Ketinggian tebing karang ini diperkirakan mencapai kurang lebih 70 meter. Memiliki keunikan lain, Pantai Bekah populer terutama di kalangan wisatawan yang mempunyai hobi memancing. 
   
         
   Sendang Ngembel
Sendang Ngembel mulai banyak menarik perhatian wisatawan. Sendang ini dulunya kurang terawat dan tidak begitu diperhatikan oleh masyarakat sekitar. Hingga pada akhirnya mendapat perhatian dari pemerintah (PNPM Mandiri) untuk kegiatan pembangunan infrastruktur dan baru saja diresmikan beberapa bulan yang lalu.
Sendang ini berbentuk sebuah lingkaran dengan sebuah altar yang berada di tengahnya. Di sekeliling sendang terdapat beberapa gazebo yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk bersantai sembari menikmati suasana sendang yang rindang dan cukup tenang. Meskipun masih baru insfrastruktur dan sarana prasana di obyek wisata ini tergolong cukup lengkap. Spot foto favorit para wisatawan untuk berfoto ketika mengunjungi Sendang Ngembel berada di tengah altar atau di jalan menuju altar. Obyek wisata ini tergolong kecil dan tidak terlalu luas. Namun tidak ada salahnya untuk mengunjungi sendang ini untuk sekedar melepas penat dan berkumpul bersama keluarga sambil menikmati suasana pedesaan.


Curug Banyunibo
Curug Banyunibo kawasan yang berada di bagian selatan Jogja ini menawarkan keindahan air terjun yang mampu memikat rasa penasaran para wisatawan. Curug banyunibo menyimpan keindahan pesona alam yang mengagumkan. Salah satu yang menarik dari wisata ini adalah lokasinya berada di tengah hutan yang asri. Dengan lokasinya yang tersembunyi ini menjadikan kawasan Curug Banyunibo jauh dari polusi. Selain menikmati segar dan sejuknya air terjun, wisatawan juga bisa menikmati makanan di warung sederhana yang dikelola oleh warga setempat. 
      Obyek wisata ini masih tergolong baru, hal ini dapat dilihat dari fasilitas penunjang wisata yang masih sangat sederhana. Meski demikian, kebersihan di kawasan ini cukup terjaga. Terbukti dari tidak ada sampah yang ditemukan diarea wisata. Ada waktu-waktu tertentu yang tepat untuk mengunjungi wisata ini, yaitu pada musim hujan sebab debit air curug cukup besar dibanding pada musim kemarau.



  Jurang Pulosari
Jurang Pulosari berada diantara dua perbukitan yang masih asri dan belum dieskploitasi secara maksimal. Di kawasan ini keadaan masih sangat sejuk udaranya karena belum tercemar oleh asap kendaraan. Jurang pulosari apabila musim hujan volume air dapat mengalir secara maksimal dan pada saat ini pemandangan dan keasliannya dapat terlihat secara jelas, dan apabila musim kemarau dapat juga melihat keasliannya tapi tidak seindah saat musim hujan.
Dikawasan ini para penelusur juga bisa melakukan beberapa kegiatan olah raga fisik yang menantang adrenalin diantaranya panjat tebing (climbing) dan turun tebing (repling) untuk area ini biasanya berada disebelah barat air terjun atau tepatnya berada diperbukitan. Para wisatawan nggak perlu khawatir karena disini juga disediakan guide tapi baru guide lokal yang akan memudahkan para penelusur saat berwisata ke curug jurang pulosari ini.


Kampung Batik Ngasem
        Kampung batik Ngasem adalah sentra industri batik yang sudah terkenal sejak era 70an. Selain pasar Beringharjo, disinilah geliat perdagangan batik Yogyakarta. Jika Anda menyusuri jalan Kauman, jalan Kadipaten dan jalan Ngasem, jajaran toko batik ini terlihat selalu ramai. Kain batik berbagai motif tersedia. Ada yang motif klasik Yogyakarta dan motif-motif “modern” yang cocok untuk desain baju bagi kawula muda.
Harga batik di kampung Ngasem ini cukup beragam. Kain berbentuk lembaran yang
sudah dipotong berkisar dari 70 ribuan hingga ratusan ribu. Sedangkan yang dijual sesuai kebutuhan berkisar Rp. 48 ribu per meter. Harga pakaiannya juga bervariasi yakni mulai di bawah seratus ribu.
 Beberapa butik yang ada di kampung Ngasem ini bahkan menjual baju batik dengan desain terbatas alias tidak diproduksi dalam jumlah massal sehingga tingkat eksklusivitasnya tinggi. Tinggal pilih Anda lebih menyukai mana batik cap (print) atau batik tulis.


    Puro Pakualaman & Museum Puro Pakualaman
Pura Pakualaman merupakan satu dari dua istana yang ada di Daerah istimewa Yogyakarta. Seperti halnya Kraton Kasultanan Yogyakarta, kompleks Pura Pakualaman juga dilengkapi dengan alun-alun, masjid, serta museum. Kompleks istana Paku Alaman lebih kecil dan lebih sederhana jika dibandingkan dengan Kraton Yogyakarta. Di depan gerbang terdapat lapangan yang ditumbuhi rimbunnya pohon beringin. Lapangan tersebut bernama Alun-alun Sewandanan. Saat sore tiba, alun-alun tersebut akan dipenuhi penjual kaki lima dan biasa dijadikan tempat nongkrong serta salah satu lokasi wisata kuliner yang asyik.
Kemudian masuk kedalam ada taman dan pendapa yang bernama Bangsal Sewotomo. Di bagian depan pendapa terdapat seperangkat alat gamelan bernama Kyai Kebogiro yang dimainkan setiap hari minggu pon. Ruangan lain yang ada di dalam Pura pakualaman yakni perpustakaan dan museumyang dapat dikunjungi oleh umum.
Perpustakan berada disisi barat pendapa, perpustakan berisikan koleksi naskah yang berupa cerita sejarah, karya sastra, termasuk Serat Dharma Wirayat karya sri paku Alam III. Sedangkan Museum terdiri dari tiga bagian yang masing masing ruangan berukuran 8 x 14 meter. Ruangan pertama berisikan tentang daftar silsilah atau struktur keluarga Paku Alam, Dokumen perjanjian politik dengan Inggris dan belanda, foto-foto Sri Paku Alam dalam ukuran yang besar. Juga antribut-antribut kerajaan.


    Museum Biologi
Museum Biologi UGM mengkhususkan koleksinya pada flora dan fauna.  Terdapat sekitar 3752 buah koleksi herbarium (awetan) dalam bentuk herbarium kering, herbarium basah, kerangka, serta fosil di dalam museum ini. Sebagaian besar koleksi berasal dari Indonesia, serta beberapa lainnya berasal dari luar negeri yang merupakan sumbangan dari para peneliti, dosen, serta masyarakat. 
Museum Biologi UGM mulai dibuka untuk umum sejak 1 Januari 1970. Tahun 1969 - 2001, pengelolaan Museum Biologi ini berada di bawah tanggung jawab Drs. Anthon Sukahar sebagai ketua tim pelaksana sekaligus Direktur Museum yang pertama.
Di museum Biologi dapat dijumpai pula beberapa kotak diorama. Di dalam setiap kotak diorama terdapat satu jenis atau sekelompok hewan yang berlatar belakang habitat mereka yang diilustrasikan pada gambar tiga dimensi. Dengan melihat diorama ini maka dapat dibayangkan kehidupan nyata dan habitat hewan-hewan tersebut. Keberagaman serta kelengkapan koleksi membuat museum ini menjadi salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.

----

Terimakasih untuk Dinas Pariwisata Provinsi, khususnya Kirana Adhirajasa telah mempercayai saya dan teman-teman sebagai surveyor dari Kajian Paket Wisata Yogyakarta. Jadi, jalan-jalan saya selama ini bukan hanya kesenangan saja, tapi juga ada sesuatu yang saya kerjakan. Dari Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman dan Yogyakarta memiliki keunggulan wisatanya masing-masing dan tentunya semua wisata itu harus kalian kunjungi. Mulai dari wisata Alam yang memiliki view luar biasa sampai wisata budaya yang memiliki sejarahnya masing-masing. Semoga kedepannya Yogyakarta menjadi tujuan dari wisatawan lokal maupun mancanegara dengan Daya Tarik Wisatanya yang semakin beragam. Jogja Istimewa!👍🏽👻






--
Nuryani Meilan Ambarwati.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar