Minggu, 05 Maret 2017

UN Berbasis Komputer di Nilai Lebih Efektif dan Efisien

STRAIGHT NEWS
UN Berbasis Komputer di Nilai Lebih Efektif dan Efisien
Selasa, 31 Mei 2016 07:15 | 1.925 Views
Pewarta: Nuryani Meilan Ambarwati


JAKARTA, (BERITA RAKYAT News) – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test(PBT) yang selama ini sudah berjalan. Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).

UN SMA/sederajat 2016 digelar pada 4-12 April menggunakan metode paper based test (PBT) dan computer based test (CBT). Dikutip dari laman Kemdikbud, Sabtu (7/5/2016), tahun ini tercatat 18.665 SMA/SMK dengan 1.441.002 siswa dan 9.819 SMK dengan 778.068 siswa.

Tahun ini menjadi tahun kedua bagi SMKN 48 Jakarta menyelenggarakan UN CBT (Ujian Nasional Computer Based Test). Persiapan sudah dilakukan oleh pihak sekolah, ditahun kedua ini pihak sekolah ingin memberikan yang lebih baik dari tahun sebelumnya, "Persiapan udah dua bulan lalu dari verifikasi peralatan, hingga instal komputer," kata, Surnadi, wakil kurikulum smkn 48, Senin (30/5/2016).

Sejumlah murid yang mengikuti ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA di SMK Negeri 48 Jakarta Timur, mengaku lebih suka dengan UN berbasis komputer atau computer based test (CBT). Mereka berpendapat sistem tersebut lebih mudah dan praktis.

“Saya merasa UN CBT ini mempermudah kami dalam mengerjakan, bisa lebih cepat dan hemat waktu, terus meminimalisir modal. Biasanya kalo PBT kan beli alat tulis dsb, nah kalo CBT mah engga. Dan waktu yang biasa dipake untuk buletin bisa dipake untuk mikir lebih lama lagi.” Kata Yolla (18), siswi yang mengikuti UN CBT sesi 1 di SMKN 48 Jakarta, Senin (30/5/2016).

Yolla mengungkapkan bahwa kelemahan lain dari ujian berbasis kertas soal adalah pensil yang sering tidak terbaca saat dipindai. Lain halnya dengan UN CBT, di mana setiap jawaban pasti tercatat dan terdata sebagai jawaban dari peserta ujian.

Sependapat dengan Yolla, siswa lainnya Rofa (18), juga merasa diuntungkan dengan adanya UN sistem CBT ini karena sangat efisien, “CBT bikin peserta yakin sama jawabannya, sebabnya kan gak usah di scan-scan lagi tuh. Jadi yang dia jawab pasti kebaca sama sistemnya,” tutur Rofa.

Sistem digital ini dapat mengurangi risiko kerusakan naskah dan lembar jawaban komputer (LJK). Selain itu, biaya distribusi naskah soal ke seluruh Indonesia dapat ditekan dengan menggunakan sistem komputer. Sistem ini diatur langsung oleh teknisi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Setiap satu unit komputer digunakan untuk tiga kali shift ujian atau sesi, yakni pagi, siang, dan sore. UN sistem CBT juga membuat peserta lebih fokus dengan satu mata pelajaran per harinya. 





--
Nuryani Meilan Ambarwati
Tugas Dasar-dasar Jurnalistik Kehumasan Semester 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar